Modify Profile

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - gantang ricky prabowo

Pages: [1] 2 3 ... 27
1
Regular Fanfic / Re: I Love You. But...
« on: October 21, 2015, 09:27:02 am »
maaf hampir 1 tahun baru datang dengan kesibukan dunia saya. langsung aja lah.. terima kasih atas partisipasi teman-teman yang bersedia membaca cerita saya.. di tunggu komentar membangunnya terima  kasih..

Chapter 1 part 3 :

Hye sun sedang menundukkan wajahnya di atas meja di ruangannya. Mengistirahatkan kepalanya yang terlalu pening untuk membaca ataupun menebak-nebak keadaan yang sedang dia alami .

Hye sun pov:
Mino-ya.. lagu ini(lagunya 4men ft navi) baby you... just you my word, my warm,my world. 3 double you.

Lagu yang selalu kau suka.. tanpa aku tahu untuk siapa lagu itu. Kamu selalu bersedih ketika mendengarkan lagu ini.
Aku membuka kotak berwarna coklat seperti kotak hartakarun yang berisi bom yang dapat meledakkan diriku, hatiku, cintaku, dan kepercayaanku padamu. Kenapa kau menyembunyikan ini dariku, why mino? apa begitu sulit mengatakan kejujuraan dari masalalumu. Atau kini aku sebut tujuan hidupmu?

Aku baru tahu, kenapa kamu ingin menjadi seorang sutradara terkenal, kenapa ketika dulu kau sangat sulit menerima cintaku..
Kini sudah jelas, di dalam dirimu, hatimu, bahkan matamupun.. tak ada aku,..

Apa yang harus aku lakukan.

 Omma... appa... aku harus bagaimana?? Apa yang harus aku jawab dari pertanyaan kalian? Apa yang harus aku katakan pada kedua orang tua mino? oh tuhan.. kenapa ini begitu menyakitkan.

Apa memutuskan sebuah hubungan yang hanya di miliki oleh sebelah pihak dapat dipertahankan?

Tapi... aku tidak akan melepaskan tanganmu. Seperti janji kita, aku tak akan melepaskan genggaman tangan ini jika bukan kau yang melepaskan sendiri.. jika bukan kau yang memaksa melepaskan diri.

Pov end.

Flashback :
Di depan pintu gerbang, hye sun sudah menunggu seseorang, mencari-cari keberadaan orang yang dia cari sambil memilin roknya hingga menimbulkan lipatan acak yang menandakan kegugupannya.

Hye sun menghampiri pria dingin dengan penutup telinga yang mendendangkan lagu kesukaannya mungkin.

“Emm... maaf.. mino-sii.. aku.. aku suka padamu” hye sun menyodorkan sebuah kotak coklat buatannya, yang telah dia buat dengan sepenuh hati, dengan penuh kasih sayang.

Mino melepaskan penutup telinganya dan menatap hye sun dengan tatapan datar sedikit menyeringai.
“oh..  Kau gadis yang pantang menyerah juga rupanya, baiklah aku terima coklat ini gomawo... ”mino  mengambil  kemudian memakan sebuah coklat, dan menutup kotak coklat itu kembali.

“ini semua untuk mino-ssi....” hye sun menyodorkan kotak coklat buatannya lagi kepada mino.

“aku tak terlalu suka yang manis, kau buang saja” jawab mino cuek.

Hye sun menangis..
Namun, keesokan harinya dan keesokkan harinya, hye sun selalu memberikan kejutan untuk mino, hingga sudah pernyataan cintanya yang ke-100 kali..

“mino-ssi... aku menyukaimu. aku memberikan  sarung tangan  ini untukmu, untuk melindungimu dari hawa dingin.” Hye sun memberikan sebuah sarung tangan rajut buatannya .

“aku... menerima ini, (mino menggenggam tangan hye sun dengan kuat.) hatimu yang hangat. Jangan pernah melepaskan tangan ini, sampai aku yang melepaskannya.” Mino menarik tangan hye sun sambil tersenyum dan memeluknya

Flashback off.

Bib...bibb.. (sms)

Hye sun menggapai hp’a yang berada tepat di sampingnya, dan mengangkat kepalanya untuk membaca pesan masuk.

From mino :

‘Hye sun ah... aku tunggu kau di rumah. Ada yang ingin ku sampaikan.’

Hye sun menghelah nafas.

Dan menjatuhkan kepalanya kembali ke atas meja sehingga menimbulkan suara “duk..”

“hye sun-ah.. sudah waktunya pulang.. ayo kita makan malam dahulu sebelum pulang.. kau terlalu banyak berfikir seharian ini” erik menyentuh punggu hye sun dan mengusapnya lembut.

“oh... nde oppa..” hye sun bangkit dari kursinya dengan  tas kecil yang menggantung di bahunya dan mengikuti langkah erik tanpa sadar kalau dia ikut menggenggam tangan erik sambil tersenyum.

Apakah cinta itu datang dengan mudah?

##
 @home

Mino dan hye sun sudah duduk berhadapan di meja makan yang tersajikan beberapa makanan buatan hye sun.

“hye sun-ah.. aku...ingin mengatakan sesuatu.” Mino menatap hye sun dengan ragu-ragu.

“habiskan dulu makanan ini. Aku akan mendengarkannya” jawab hye sun datar.

Hanya butuh 5 menit untuk mino menghabiskan makanan buatan hye sun.

“aku selesai... jadi... aku.. ingin membahas hubungan kita yang sudah berjalan 10 tahun ini .. mungkin.. aku mulai bosan dengan status kita ini.. em.. bagaimana ya aku harus mengatakannya..” mino mengusap tengkuknya untuk menghilangkan kegugupannya.

 “jadi... kamu bosan dengan aku... jadi kamu ingin putus??”hye sun meninggikan suaranya.

“anyi... jangan salah paham... igo..”mino menyodorkan sebuah kotak berisikan sepasang cincin.

“igo..”hye sun menatapnya dengan rasa tak percaya.

“aku ingin mengikatmu, menjadi tunanganku hye sun-ah. . maukah??” tanya mino memastikan.
Hye sun memeluk mino dengan erat...

“gomawo mino-ah.. aku mau..” hye sun dan mino saling berpelukan.

Untuk malam ini, mereka memang sedang dalam rasa cinta yang menggebu-gebu... siapa yang akan tahu nanti?

2
Regular Fanfic / Re: I Love You. But...
« on: December 14, 2014, 10:57:19 am »
Chapter 1 Part 2 :

Hye sun Pov :

Menjadi manager merupakan pekerjaan yang menyenangkan, sekaligus merepotkan. Menyenangkan karena bisa berkenalan dengan pengunjung dari
negara yang beragam. Merepotkan ketika ada laporan yang pengunjung tidak sukai dari pelayanan hotel ini, maupun barang yang tertinggal di hotel.

Ugh.. melelahkan sekali. Akhirnya waktunya pulang dari pekerjaan yang melelahkan ini..

bip..bip* bunyi panggilan masuk.

End pov.

“oh minho ya.. wae?” hye sun menjawab .

‘hye sun-ah.. mian, hari ini aku tidak pulang. Jangan menungguku. bye’ minho langsung menutup sambungan telephone.

Hye sun menjauhkan telephon genggamnya, menatapnya dan memarahinya seakan benda mati itu yang bersalah.


“ish.. menyebalkan sekali.. katanya sesibuk apapun aku yang selalu menjadi yang paling utama. Mana yang paling utama, memberikan kiss bye saja
tidak, apalagi ucapan i love you.”

“Mencurigakan.” Hye sun memasukkan handphonenya kedalam saku rok-nya.

“oh.. hye sun-ah.. kau sudah akan pulang?” tiba-tiba eric datang dan menyapa.

“oh.. iya eric-ssi.. saya baru saja akan pulang.” Hye sun tersenyum ramah menanggapi.

“mau pulang bersama?” eric menawarkan dengan senyuman menawan yang sangat memikat.

“oh.. tidak perlu repot-repot eric-ssi.. saya bisa pulang sendiri dengan menggunakan bus. Saya tidak ingin merepotkan anda.” Hye sun melambaikan
tangannya tanda menolak.

“ah.. tidak perlu sungkan.. dan juga tidak perlu terlalu formal, ini kan sudah bukan waktu bekerja lagi. Kita kan sudah lama saling kenal.Panggil oppa
saja juga boleh. Bukankah aku lebih tua 2 tahun darimu.ayo..”eric menggenggam telapak tangan hye sun dan menariknya.

“ish.. eric-ssi..” hye sun mencoba menyamakan langkahnya dengan eric.

####

Eric dan hye sun berdua di dalam mobil dengan suasana yang agak canggung. Hye sun mencoba mencari topik pembicaraan. Melihat keadaan mobil
eric yang lengang , hanya ada pengharum mobil.

“em.. bagaimana pekerja anda eric-ssi? Apa sangat melelahkan?” hye sun mencoba memulai.

“panggil aku oppa hye sun-ah.ya.. sangat melelahkan.. tanganku sampai keram ” eric memijat lengan kanannya dengan tangan kirinya.

“oh.. mian oppa.. apa sakit.. di sini?”hye sun memijat lengan eric ringan.

“ah.. lebih ke atas hye sun-ah..”eric menikmati pijatan ringan hye sun.

“oh.. di sini? ”hye sun memijat agak ke atas menuju bahu, dan kemudian turun lagi ke lengan.

“apa sudah agak baikan? Apa sudah tidak keram” hye sun menanyakan , namun masih fokus memijat lengan eric.

“ya.. lumayan. ” erik tersenyum menghadap hye sun.

“ish.. perhatikan jalan saja eric oppa” hye sun melihat kearah jalan raya di hadapannya.

Dan, hye sun menghentikan memijat, lengannya lemas, dia seakan tak percaya dengan penglihatannya. Minho.. sedang bergandengan tangan dengan
jung so min  dan tersenyum pula.

Tepat di lampu merah, mobil yang di kendarai eric berhenti. Menunggu penyebrang yang berlalu. Sedangkan hye sun menajamkan matanya
memastikan bahwa yang di lihatnya benar. Bahkan mulut hye sun sedikit terbuka karena, apa yang dia lihat memang benar. Di sana, yang sedang
menyebrang bersama wanita cantik itu, adalah minho kekasihnya. Oh god..  apakah ini mimpi? Mimpi buruk?hye sun berharap terbangun jika ini hanya
mimpi buruk.

“hye sun-ah... kau baik-baik saja.” Eric mengguncang bahu hye sun pelan.

Hye sun mengerjapkan matanya yang mengeluarkan setitik air mata.

“kau menangis? Jika kamu lelah ,tidak perlu memijatku. Aku juga hanya sedikit kelelahan saja.” Eric khawatir dan menghapus air mata di pipi hye sun.

“ah.. tidak oppa.. tadi mataku sedikit perih.. mungkin karena terkena AC..”hye sun menghapus air matanya sendiri.

(aku akan menanyakan ini pada minho)* kata hye sun dalam hati.

Eric mengantarkan hye sun sampai depan rumah.  Dan hye sun melambaikan tangan mengantar kepergian eric.

(Hye sun masuk kedalam rumah. Membersihkan diri dan merebahkan diri di atas tempat tidur. Air matanya, menetes . apa yang kurang darinya? Apa
cinta 10 tahun ini hanya bualan saja . atau karena sudah terlalu lama, jadi dia menjadi bosan?. Kenapa dia bisa sebahagia itu dengan so min. Kenapa?
) *hye sun mengalami peperangan batin. Antara percaya dengan cintanya atau percaya dengan apa yang di rasakan.

###

Keesokan paginya :

Hye sun menyiapkan sarapan pagi untuk minho, yang baru saja pulang.

“semalam kau tidur dimana?”hye sun bertanya pada minho.

“aku tidur di apartemen” jawab minho sambil mengunyah roti yang sudah diberi selai oleh hye sun.

“apartemen? Apartemen siapa? Apa jung so min? Artis yang bermain di drama yang kamu sutradarai?” tanya hye sun beruntun.

“tentu saja apartemenku. ” jawab minho santai.

“apa?? Kapan kau membeli apartemen? Kenapa tidak memberi tahukan padaku?” hye sun mulai marah.

“sejak 2 bulan lalu. Ah.. aku membeli apartemen karena tidak ingin merepotkanmu.” Jawab minho santai.

“jadi, kamu berniat untuk pindah?” tanya hye sun dengan nada tinggi.

“tentu saja, kita belum menikah. Apa kata tetangga nanti.”jawab minho meyakinkan.

“kau makan ini. Aku pergi.”hye sun mengambil tasnya .

“hati-hati. Maaf aku tak bisa mengantar” jawab minho yang masih sibuk mengunyah dan meminum susunya.

“dasar lelaki tidak peka.”jawab hye sun pelan berupa gerutuan.

3
Regular Fanfic / Re: I Love You. But...
« on: December 13, 2014, 07:36:36 am »
Cerita ini merupakan fiktif belaka. Jika ada kesamaan maka harap di maklumi, hanya untuk kesenangan  semata. ^^
Cerita ini sebenarnya diilhami dari film i need romance. Tapi agak dirubah jalan ceritanya sepertinya.
Mungkin agak sedikit dewasa ceritanya. Yang merasa masih di bawah umur, maupun berfikiran polos, di harapkan nonton baby millo aja.. XD

cast :
Lee min ho as minho
 


Seorang sutradara film. Minho sudah lama berpacaran dengan hye sun selama 10 tahun. Tapi kemudian dia berselingkuh dengan so min.

Goo hye sun as hye sun
 

Seorang manager hotel di ford hotel. Ketika dia tahu minho berselingkuh, hubungan mereka putus. Dan hye sun menjalin cinta dengan eric, hanya untuk membuat minho cemburu.

Eric moon as eric
 


Erik merupakan pemilik ford hotel. Jatuh cinta pada hye sun yang periang dan polos.

Jung so min as so min
 


So min sangat menyukai minho dan bersedia menjadi Selingkuhan min ho. Merupakan artis yang berperan di film yang di sutradarai oleh min ho.


Shin min ah as min ah
 


Teman akrab hye sun sejak sekolah menengah pertama.bekerja sebagai model. Dan mulai menyukai chan woo, fotografer-nya.

Jung chan woo as chan woo
 


Seorang fotografer. Sangat tidak menyukai sifat min ah yang egois dan selalu memerintah.

chapter 1 part 1 :

“Hye sun ah.. i love you” , min ho mengecup ringan bibir merah lembut milik hye sun.

“love you too minho ya..” , hye sun tersenyum manis di hadapan minho.

Cupss.* cupss* cuppss* 

min ho mengecup bibir hye sun dengan lembut dan kejadian  itu mengalir begitu saja, mereka terbawa suasana. Hasrat yang menggebu-gebu, dan

gerakan tubuh yang menyatakan bahwa mereka saling mencintai. Cinta.. ya.. sebuah cinta.



PAGI HARI ....

Di ranjang king size itu, dua anak manusia saling berpelukan dan tubuh mereka yang hanya di tutupi sebuah selimut tebal. Tempat tidur yang selalu

mereka tempati bersama selama 10 tahun . tempat yang sangat berkesanbagi mereka berdua.

“Emm... minho ya.. hentikan...geli..” min ho mengecup leher jenjang hye sun dengan lembut.

“apa masih sakit?” minho mengecup pundak halus hye sun.

“em... sedikit.” Jawab hye sun malu-malu dengan wajah memerah.

“maaf, dan terima kasih. Karena aku merupakan orang pertama yang melakukannya. I love you very much hye sun-ah..” minho mengecup dahi hye sun
dengan memejamkan mata, meresapi dari hatinya.

“i love you too minho ya.. jangan kecewakan aku.” Hye sun memeluk tubuh atletis minho dengan erat, seakan menyalurkan energi positif.
“ya.”min ho memeluk erat hye sun.

“sudah lepaskan.. aku harus bekerja.” Hye sun mendorong dada min ho pelan.

“apa tidak sebaiknya kamu libur baby?” min ho mengelus poni rambut hye sun dan merapikannya.

“uh.. aku ini manager, masa aku harus bolos sayang?” hye sun mencebikkan bibirnya sedikit.

“jangan memulai baby. Bibir sexymu ini sangat mengundang..” minho mengusap bibir hye sun lembut.

“sudah .. aku akan siap-siap.. kamu juga segera bersiap, jangan nakal ya dengan artis-artis cantik di sana” hye sun mengecup bibir mino kilat dan
langsung meninggalkan minho yang  terkejut.

Hye sun langsung mengunci kamar mandi itu. Jika tidak.. maka siapa yang akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.


4
Regular Fanfic / I Love You. But...
« on: December 13, 2014, 06:04:35 am »
saya mau buat FF baru boleh??? ^^"

mino : "hye sun-ah... jadi apa kamu memilihku? dan kita kembali bersama? seperti dulu?"

hye sun : "minho ya.. mian.. aku tak ingin kau tersakiti . mian"

hye sun berbalik meninggalkanku.. dan memasuki mobil bersama pria tinggi itu. kenapa hye sun-ah..
jika hanya karena anak itu.. aku bersedia menjadi ayah-nya.. asal kau bersama ku...


kritik & saran sangat diterima, demi meramaikan forum minsun... ^___^

5
hi.... geregetan.. XD
sakit hati donk si mr.choi. hogogogo [hmff]
ok.. kece cerita'a.
banyak jempol lah,,,^^b

6
Regular Fanfic / Re: sorry hyung, i love your yoja chingu
« on: May 26, 2012, 03:18:06 am »
@adinda lestari: kenapa hye betah sama kai??? karena hye sun  [lovestruck] sama kai. ^^

@namutz: emank tuh.. kai hyung pabo. XD

@imahminsun: yang  [arms] [arms] sip..sip.. tapi waktu'a  [arms] juga. XD (mahasiswa sibuk)

@dafa yuvi : ntar dulu.

@dindin: wah.. ikut" jadi malaikat bersayap hitam ya.. XD

@all:  saya update'a agak lama ya.. ^^"
masih sibuk sama urusan yg lain. :D
sabar ya kawan". LOVE YOU. :D
 [lovestruck]

7
Regular Fanfic / Re: Public Stunt CHAPTER 3 UPDATE 17 Mei 2012
« on: May 26, 2012, 03:10:54 am »
saya mau... :D
(angkat tangan tinggi") [bye]

8
Regular Fanfic / Re: Cassanova's Love SPOILER 1652012
« on: May 16, 2012, 10:13:30 am »
hi author! Apa kbr? XD
Huh hah huh hah. (cpk abis naik spdh. XD)
Baru pulang, dan melihat ada spoiler. XD
Ayo segera d update. Pngen liat si cass. mau apa ? XD

9
Regular Fanfic / Re: sorry hyung, i love your yoja chingu
« on: May 15, 2012, 09:27:03 am »
“kalau begitu... kau putuskan saja.. dan kau menjadi yoja chinguku saja saeng.” Tatapan mino serius.

Hye sun hanya menatap mino kaget.


Chapter  2:

“ah... aku haus..” hye sun mengipas-ngibaskan wajahnya dengan tangannya, kemudian mengambil minuman yang ada di
depannya.

Hye sun meminum minumannya agak gemetaran, sehingga airnya ada yang mengalir dari sela-sela  bibirnya.

lee min ho mendekatkan wajahnya, menjilat air yang mengalir di sela bibir hye sun.
Hye sun langsung menghentikan aktifitas minumnya. Berdiri, dari tempat duduknya yang sangat dekat dengan mino. Sikap
hye sun agak sedikit kikuk.

“akh.. oppa.. aku rasa kau sibuk hari ini. Atau kalau kamu gak sibuk, aku yang sibuk hari ini. Terima kasih atas minuman
dan bantuan oppa. Aku pulang. “ hye sun merapihkan  barang-barangnya yang masih berantakan, tangan mino sudah
menggenggam  kedua  tangan hye sun. Mengecup bibir hye sun dengan ganas (?) , hye sun mencoba menolak perlakuan mino, tapi percuma.. tenaga hye sun tak sekuat tenaga mino.

“op...pa... lep...as..”  perkataan hye sun yang kesulitan berbicara akibat perlakuan mino yang terlalu bersemangat.


Mino menghentikan kegaasannya (?)  namun tangannya masih menahan tangan hye sun yang mencoba melepaskan
genggaman mino.

“hye sun’a... nan saranghae..” perkataan mino yang lembut dan meneduhkan, meluluhkan hye sun yang tadinya berontak.

“op..pa..” jawab hye sun seperti orang yang terhipnotis.

“MINO’a...HYE SUN’a.. aku pulang.” Suara ki bum menggema di seluruh ruangan yang megah ini.

“oppa.. lepaskan...” hye sun memoho pada mino. Sedangkan mino masih menggenggam kedua tangan hye sun, tanpa ada
niatan melepaskan genggaman tangan hye sun sama sekali.

“shiro... kau milikku.” Jawab mino dengan senyuman manisnya.

 Mino memegang kedua lengan hye sun dengan satu tangan sebelah kananya, kemudian sebelah tangan yang kirinya
menjatuhkan gelas  yang masih penuh dengan minuman sodanya. Sontak saja suara gelas pecah itu menghiasi ruangan
yang megah ini.
PRAAANG.....* suara gelas yang pecah berkeping-keping.

Mino mengambil pecahan itu, sengaja meggores jari telunjuk sebelah kirinya hingga mengeluarkan darah segar.

“oh.. oppa...!!”teriak hye sun histeris.  Mino melepaskan genggaman tangannya pada hye sun, dan menekan tangannya
yang terus mengeluarkan darah.

“ish.. oppa.. jangan di tekan!”hye sun memegang tangan mino yang terluka, dan menghisap darah yang keluar dari jari
mino, kemudian meniupnya.
“oh.. gwenchana?” ki bum terlihat sangat khawatir , langsung berlari ketempat hye sun dan mino diruang tengah.

“apa kau terluka hye sun’a?” tanya ki bum yang sekarang memegang bahu hye sun.

“oppa mino yang terluka.” Hye sun melihat sedih ke jari telunjuk mino yang masih mengeluarkan sedikit darah.

Hye sun menghisap darah yang ada di jari mino dan meniupnya lagi.

“ya... kenapa kau hisap!!” teriak ki bum kesal.

“agar darahnya  tak keluar lagi.” Jawab hye sun polos.

Mino menarik jari telunjuknya.

“gwenchana saeng.”  Mino mengelus kepala hye sun dengan tangan kanannya. Kemudian menjilat jari telunjuk kirinya
yang terluka dengan tatapan seperti senang(?)

“menjauh kau.” Ki bum menyingkirkan tangan mino yang ada di kepala hye sun dengan kasar.

“hye sun, kau kekamarku saja ya.” Bujuk ki bum manis.

“saeng’a.. bukankah tadi kamu bilang lagi sibuk?” tanya mino polos.

“oh.. itu..” hye sun menggaruk kepalanya yang tak gatal, mencoba berfikir.

“kebetulan oppa akan keluar. Ayo pergi bersama oppa.” Mino membawa tas hye sun, dan mencoba menarik lengan hye
sun , namun dari pihak ki bum, dia juga masih menggenggam tangan hye sun, sehingga terjadilah tarik-tarikan.

Tatapan mino dan ki bum benar-benar sangat membara.. hye sun yang jadi objek kekesalan mereka mulai angkat bicara.

“oppa kai..oppa mino.. bisa tolong kalian lepaskan tangan kalian?” tanya hye sun hati hati.

“TIDAK BISA!!!” teriak mino dan ki bum bersamaan.

Hye sun menundukkan kepalanya putus asa.

“hyung!! Cepatlah kau lepaskan! Mengalah lah dengan adikmu.” Mino menatap ki bum menusuk.

“tidak bisa. Kau saja yang lepaskan.” Ki bum menatap mino menusuk juga.

“ya.. oppa.. kemanhae.. aku pulang sendiri saja.” Jawab hye sun lemas.

“TIDAK BOLEH.!” Jawab mino dan ki bum serempak.

“ya!! Jadi aku harus bagaimana??” tanya hye sun putus asa.

“Ehem. Baiklah... aku tak ada waktu main-main.” Mino melepaskan tangannya yang menggenggam hye sun.

“saeng.. oppa pergi dulu ya.” Mino mengelus kepala hye sun.

“sana kau pergi! “ ki bum menepis tangan mino agar menjauh dari hye sun.

Mino berbalik , menaruh tas hye sun dan  membawa tas besarnya.

Mengulum jari telunjuknya yang masih agak terasa perih.

“ya.. lumayan manis.” Mino berbicara sendiri, senyuman menghiasi wajahnya. dan pergi keluar dari rumah megahnya.

“ya... hye sun’a... kau jadi mengerjakan tugasmu?” tanya ki bum ceria.

“ck..  oppa kemana saja sih.. semua tugas sudah selesai.” Jawab hye sun kesal.

“benarkah? Jadi kita bisa bersantai?” tanya ki bum ceria.

“ah... aku lelah oppa. Ku rasa oppa juga lelah. Aku pulang.” Hye sun mengambil tasnya dan pergi keluar.

“ya!!! sun’a... kenapa pulang??? Aku antar.” Ki bum mengejar hye sun yang sudah jalan ter lebih dahulu.



#

Cklik..cklik..* suara kamera berulang-ulang kali terdengar.

“ish...apa yang aku lakukan.” Mino menyudahi kegiatannya memotret hewan-hewan di kebun binatang.

“oh... oppa.. kau yang fotografer terkenal itu kan?” tanya seorang  remaja wanita berseragam sekolah.

“e..nae.” jawab mino ramah.

“bolehkah aku mengambil fotomu sekali?” tanya si remaja seperti memohon.

“ tentu saja.” Jawab mino ramah.

Cklik.* suara kamera hand phone si remaja.

“ah.. gomawo oppa. Satu lagi.. tolong tanda tangan juga ya.” Si remaja mengeluarkan sebuah buku dan pena.

Sret sret sret.* mino mengukir tanda tangannya di buku atau lebih tepatnya file(?)

“oppa.. gomawo.” Kata si remaja bahagia.

“eh.. haksaeng..  ada yang ingin aku tanyakan.” Kata mino malu-malu.

“oh.. nae oppa? Ada apa?” tanya si remaja bingung.

“apa yang paling disenangi remaja wanita saat ini?” tanya mino agak serius.

“tentu saja oppa!! Berita oppa sangat di senangi teman-teman wanita di sekolahku.” Jawab si remaja bangga.

“oh.. kurae?? Gomawo. Tapi.. maksudku.. sebuah hadiah..” mino membenahi pertanyaannya.

“oh.. samuraeo?? Untuk siapa?? Dongsaeng mino oppa?”tanya si remaja.

“oh.. nae.. nan dongsaeng. “ jawab mino dengan senyumannya juga.

“em... bagaimana kalau boneka beruang yang besar?? Pasti dia suka.” Jawab si remaja semangat.

“oh..  boneka beruang?” tanya mino aneh.

“nae.. boneka beruang itukan imut. Pasti semua wanita suka.” Jawab si remaja yakin.

“baiklah.. terima kasih haksaeng.” Mino menepuk bahu si remaja, dan langsung berlari. Sebelum banyak orang yang
mengenalinya di kebun binatang ini.

##
Kai sedang mengendarai mobil, di sampingnya, hye sun hanya terdiam. Sangat Terlihat ekspresi kesal diwajah hye sun.
Sudah 30 menit kai hanya berputar-putar dijalan yang sama. Sengaja menarik perhatian hye sun agar membuka suaranya.
Namun hye sun tak kunjung mengeluarkan suaranya sepatah katapun.

“emm.. sun’a.. kau marah sama oppa?” tanya kai hati-hati.

“huh... sudah tahu malah nanya.” Hye sun berbicara pelan , namun masih terdengar oleh kai. Hye sun mengalihkan
pandangannya keluar, tanpa mau melihat kai.

“sun’a.. miane... oppa belikan ice cream.. bagaimana?” tanya kai membujuk.

“huh.. oppa kira aku anak kecil” jawab hye sun kesal, tanpa melihat ke arah kai.

“oh.. ayo lah sun’a... kan oppa sudah minta maaf. Besok oppa janji menemanimu kemanapun kamu mau.” Bujuk kai lagi.

Hye sun melirik kai dengan tatapan kesal.

“YA!!! Oppa sudah berulang kali berjanji! Dan berulang kali juga mengingkari!!” teriak hye sun kesal.

“ah.. miane..miane.. oppa janji.. besok pasti.” Jawab kai khawatir.

“uh.. aku mau turun.” Jawab hye sun kesal.

“ya.. ini masih jauh dari rumahmu.” Kata kai tambah khawatir.

“BERHENTI!!!  Dari tadi juga oppa tidak mengantarku. Kita hanya berputar-putar.  Aku bilang BERHENTI!!!!!!!!!!!” teriak hye
sun.

CIIIIIIIIIIIIIIIIIIIITTTTT* suara rem mobil sampai berdecit, akibat terlalu mengerem mendadak.

Hye sun membuka sabuk pengaman kemudian  membuka pintu mobil dan menutupnya dengan kasar.

Kai ikut keluar juga dari dalam mobil.

“sun’a..  ayolah.. sikapmu terlalu kekanakkan.” Kai menarik lengan hye sun.

Hye sun menoleh ke belakang, dan melihat kai dengan tatapan kesal.

“lepas.” Kata hye sun datar.

“ya.. apa kamu sudah tak menyukaiku? Sampai-sampai kau melakukan ini?” kata kai kesal juga.

“OPPA!! Nan saranghae!! Choae!! Tapi... oppa yang tak mengerti aku..!! atau kalau memang oppa sudah bosan denganku,
katakan saja... jangan memberikan janji-janji palsu!!kau sangat menyiksaku oppa!!” hye sun mengeluarkan semua
kekesalannya, dan air bening pun mengalir dari kedua matanya.

Kai memeluk hye sun erat.

“aku juga mncintaimu sun’a.. aku tak akan melepaskanmu.” Bisik kai di telinga hye sun.

Suara tangisan hye sun mulai terdengar.



Dari kejauhan, seorang pria yang membawa tas besar sedang mengabadikan gambar dua sejoli yang sedang berpelukan
itu.

“ish... aku benci mengakui ini. Tapi aku cemburu.” Mino melihat gambar di kameranya.

“ah... boneka beruang...boneka beruang...” mino berjalan menyusuri toko boneka yang berjejer , melupakan kejadian yang
baru saja dilihatnya.



#

Keesokan harinya.



“MOON!!” hye sun  memanggil seorang wanita yang bernama moon geun young.

“sun’a...” jawab moon  dan mereka berdua berpelukan melepas rindu.

“ya.. moon kemana saja kau seminggu ini?” tanya hye sun menyelidik dan melepaskan pelukannya.

“aish... tentu saja aku mengerjakan tugas.” Jawab moon.

“kamu pasti seminggu bersama  oppa kai ya....” ledek moon .

“huh.. seminggu bersama oppa.. tapi bukan oppa kai. melainkan oppa mino.” Jawab hye sun seperti mendikte.

“hihihi.. aku sudah tau pasti begitu.” Tawa moon membuat hye sun kesal.

Ehem.* moon berdehem untuk menghentikan tawanya.

“miane sun’a.. tapi tenang saja.. seminggu lagi ulang tahunmu yang ke 19 kan! Dia pasti mengabulkan permintaanmu.”
Kata moon yakin.

“ya!! Kau lupa di hari ulang tahunku yang ke 18? Dia hanya mengucapkan selamat ulang tahun  tepat pukul 00. Dan
ternyata.. hanya ucapan itu.. kemudian dia malah syuting ke jepang! Dan aku malah ke taman hiburan dengan oppa mino.”
Jawab hye sun kesal.

“ya.. itukan tahun lalu... mungkin tahun ini berbeda.” Hibur moon menepuk bahu hye sun.

“sudahlah.. kita masuk kelas saja.” Ajak hye sun.

Hye sun dan moon geun young berjalan berbarengan dengan sedikit gurawan, dan tertawa bersama.



10
Regular Fanfic / Re: sorry hyung, i love your yoja chingu
« on: May 15, 2012, 07:12:05 am »
makasih kak udah baca. ^_^
pasti di lanjut donk...

tapi nanti dulu.  Hface Hface

11
ah... saya gak setuju tuh sama orang baru di cerita ini. cepet" di gepak ya.. XD
SWEET MIN SUN YANG BANYAK KAK!!!! XD

12
Regular Fanfic / Re: sorry hyung, i love your yoja chingu
« on: May 15, 2012, 04:24:29 am »
iya, sama" sista. :D
cerita'a hye sun 19. mino 21. kai 22.
kai sebenar'a cinta. tapi dia lebih cinta pekerjaan dan malah percaya" aja si hye sun di temenin sama mino. eh.. tahu"a, mino malah jadi suka sama hye sun. hye sun'a juga masih ababil (ABG labil) di sini. :D

13
Regular Fanfic / Re: sorry hyung, i love your yoja chingu
« on: May 15, 2012, 02:12:26 am »
thanks ya sist dah mau baca dan meninggalkan jejak. ^^

lanjutannya segera bos. ^^v

14
Regular Fanfic / Re: sorry hyung, i love your yoja chingu
« on: May 14, 2012, 07:35:15 am »
chapter 1:



Cklik.... cklik...cklik...

(suara kamera terus menerus berbunyi, seorang model wanita, dengan pakaian ehem... SEXY  yang membentuk lekukan
tubuhnya yang WOW “mengagumkan”. Model wanita itu menggerakkan tubuhnya secara alami, berpose indah,  menarik
perhatian banyak orang yang melihat penampilannya.)

“Okey.. saya fikir, gambar ini semua sudah cukup mengagumkan. Terima kasih atas kerja keras kalian semua. Maaf telah
merepotkan.” Sang fotografer membungkukkan tubuhnya untuk memberikan hormat kepada para kru.

“nae mino –ssi.” Jawab para kru bersamaan.

Semua kru membereskan semua peralatan yang telah selesai di gunakan di sesi pemotretan kali ini. Model cantik tadi yang
menjadi objek, sekarang berjalan mendekati fotografer yang berparas tampan dan bertubuh tinggi, sikapnya yang
berwibawa dan serius, membuat para wanita tertarik padanya.

“mino-ssi.. ada yang ingin aku bicarakan.” Kata wanita itu yang sudah mulai mendekat.



“oh.. kan mi youn-ssi.. ada perlu apa?” tanya mino sopan.

Mi youn mendekatkan bibirnya ketelinga mino membisikkan kata demi kata seakan merayu.

“lee min ho-ssi.. mau kah kamu makan malam bersamaku?” bisik mi youn.

“miane mi youn-ssi .saya sibuk.” Mino langsung saja menjauhi min youn, memasukkan kamera ke dalam tas besarnya
secara terburu-buru. Dan pergi membawa tas di punggungnya, berjalan  keluar tergesa-gesa.

“ish.... orang itu.. benar-benar menyebalkan. Dia fikir dia itu orang hebat. Cih..” teriak mi youn mencibir lee min ho yang
bayangannya pun sudah tak berada di ruangan pemotretan ini.

“minum dulu mi youn-ssi.” Seorang wanita membawakan segelas minuman jeruk dingin.

“kau fikir dia itu hebat?” tanya mi youn kesal pada wanita yang bisa dibilang pembantu mi youn.

“mungkin saja.” Tampang pembantu itu berfikir. “dia kan fotografer yang sangat berkarisma, dan semua hasil karyanya
sangat mengagumkan.” Jawab si pembantu agak bodoh dan jujur.

“KAU!!! Akhh....” mi youn mengacak rambutnya frustasi, para kru yang masih ada di tempat pemotretan menatap aneh
sikap sang model yang di luar dari kata MENAWAN.

Ketika mi youn sadar dengan tatapan aneh para kru yang masih ada di lokasi pemotretan, dia kemudian berdehem dan
menata rambutnya , bersikap normal kembali, seperti tidak ada masalah apapun.

“saya pergi. Terima kasih atas bantuannya..” pamit mi youn dan memberi hormat, kemudia dia keluar dari ruangan dengan
wajah se-rilex mungkin dan senyuman menawannya, walaupun sebenarnya ada sedikit kekesalan di hatinya.

Dengan langkah panjang dan tas besar yang menghiasi punggungnya,  lee min ho semakin terlihat menawan. Para wanita
menatapnya tanpa berkedip. Ok.. siapa yang tak kenal dengan LEE MIN HO???  Semua berita, dari TV, Radio, Koran,
Majalah dan media elektronik, memberitakan tentang kerja bagusnya di bidang fotografer.

Di sela-sela keseriusannya menapaki jalan yang cukup ramai, hand phone yang berada di saku celananya bergetar. Mino
merogoh saku celananya, melihat hand phonenya, dan ternyata, di layarnya tertulis “KAI HYUNG” . dengan gerakan sekali
tekan, mino pun mendekatkan hand phone itu ketelinganya.

“oh.. hyung! Waeo?” tanya mino langsung ke inti.

“mino ya... apa kau sibuk?” tanya kai

“nae.. sangat sibuk. Pertanyaan macam apa kau itu.” Jawab mino sedikit kesal dengan pertanyaan kai yang terlalu
berputar-putar.

“oh.. kurae?? Ah... bagaimana ini. Hye sun pasti sedang menunggu di depan rumah yang sedang kosong.” Omongan kai
agak kecewa.

“kau tinggal pulang saja hyung! Susah sekali.” Jawab mino kesal.

“ish... aku sedang syuting!” teriak kai.

Mino menjauhkan handphonenya sembentar, lalu mendekatkannya lagi.

“arasso... saya ada waktu luang hanya 1 jam. kau segeralah selesaikan syutingmu.” Mino mengalah, dan memutuskan
hubungan telepon sepihak.

“kai hyung, ndo pabo ya!.” Mino berbicara di depan hand phonenya, padahal hubungan sudah terputus. mino memasukkan
hand phonenya ke dalam saku celananya lagi, kemudian, senyuman menghiasi wajahnya sepanjang perjalanan.

#

Di depan rumah besar dan megah terlihat seorang wanita menekan-nekan bel rumah dengan tidak sabar. Terlihat dari
wajahnya, dan caranya menekan bel. Pasti dia sudah sangat lama berdiri di depan pagar rumah ini.

“hai... saeng.. kau sudah lama menunggu oppa.” Mino mengusap kepala hye sun . dan kemudian membuka gerbang
dengan kunci yang dia punya.
“ish.. kau mengacak rambutku lee min ho-ssi.” Nada suara hye sun agak kesal dan merapihkan tata rambutnya.

“miane. Silakan masuk.” Mino mempersilakkan hye sun memasuki gerbang rumah dan dilanjutkan masuk kedalam
rumahnya.

“silakan duduk saeng. Oppa akan membuatkanmu minuman.” Mino menaruh tasnya di ruang tengah, kemudian berjalan
kedapur, mempersiapkan 2 buah gelas dan mengambil minuman soda di dalam lemari ice nya.

Mino membawa 2 buah gelas ke ruang tengah, tempat hye sun sedang menekan-nekan remot control dengan bosan.

“maaf ya.. oppa lama datang, sampai-sampai kamu harus menunggu diluar.” Mino menaruh gelas di meja yang ada di
depannya, kemudian membelai rambut hye sun, sambil mendekatkan wajahnya ke leher hye sun, menghirup aroma tubuh
hye sun.

“ya... lee min ho-ssi... apa yang kau lakukan.” Hye sun berdiri dari tempatnya duduk.

“ah.. anyi ya dongsaeng... oppa hanya ingin mengetest indra penciuman oppa.. kamu masih memakai wangi lili. Aku
menyukainya.” Jawab mino, di buat sesantai mungkin.

“kemarilah.. duduk disini lagi. Aku tak akan jahat padamu saeng.” Mino menepuk-nepuk sofa di samping mino.

Hye sun duduk kembali ke sofa. Namun sofa yang berbeda dengan yang ditempati mino.

“ya.. saeng.. waeo?” tanya mino ramah.

“aku kesal dengan kai oppa! Janjinya doang se samudra. Katanya mau menemaniku bikin tugas. Tapi malah sibuk sendiri.
Yang parahnya lagi.. sebenarnya aku ini pacaran sama siapa sih!!” hye sun melirik mino kesal.

“ow..ow..ow.. saeng marah??” tampang mino khawatir, mendekat ke hye sun, dan berlutut di bawah, tepat di depan hye
sun duduk. Menatap hye sun, dan memegang kedua tangan hye sun.

“oppa.. bantu saeng mengerjakan tugas. Bagaimana? Sebagai permintaan maaf.” Tatapan mino seperti memohon.

“ya.. oppa.. kau selalu membuatku takut.” Hye sun melepaskan genggaman tangan mino.

“ah.. kurae??” mino menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dan memasang wajah polos.

“nae.” Hye sun menjawab takut.

“baiklah.. oppa bantu mengerjakan tugas.” Mino bangkit dan duduk di sofanya kembali.

Hye sun mengeluarkan note book dari dalam tasnya. Menyalakan dan membuka document yang akan dikerjakannya.

“jadi.. apa materi yang ingin kamu bahas?” tanya mino serius.

“ini.. tentang sebuah design bangunan. Bagaimana cara membuat bangunan yang menarik dari segi tampilan luar maupun
dalam, peralatan yang menghiasi rumahnya itu sendiri..

“em... ya sudah.. beri aku waktu..” mino pun berfikir.

“bagaimana kalau rumah yang terbuat dari kayu, membuat kesan seperti di pegunungan, atapnya di beri transparan, agar
bisa melihat bintang, dan juga, ubinnya, dari marmer, memberikan kesan mewah. Kemudian ada tempat pembakaran,
untuk menghangatkan suhu tubuh. Kalau di buat rumahnya lantai 2, tangganya, dibuat tidak perlu memakai penyangga, di
lantai atasnya baru diberi pegangan seperti bunga-bunga. Jadi terlihat seperti rumah pohon. Bagaimana? Kau ada
gambaran?” tanya mino.

Hye sun membayangkan yang di katakan oleh mino dan berdecak kagum.

“wah... sangat menawan....”kagum hye sun.

“lalu luarnya bagaimana???” tanya hye sun antusias.

“di luarnya.... di beri pilar besar, memberikan kesan kokoh, dan pintunya, bagaimana kalau model yang di castel seperti
itu.. biar kelihatan seperti mistik.” Kata mino agak menakut-nakuti.

“wah.. benar-benar mengagumkan.” Kata hye sun.

“’oppa... kau itu benar-benar pintar sekali. Tidak seprti kai oppa yang hanya bisa berfikir dan tidak memberikan pendapat
sama sekali.” Cibir hye sun.

“kalau begitu... kau putuskan saja.. dan kau menjadi yoja chinguku saja saeng.” Tatapan mino serius.

Hye sun hanya menatap mino kaget.





HAPPY READING ALL> :D
maaf sedikit dulu.. lagi numpang soalnya nulisnya.. XD

15
Regular Fanfic / sorry hyung, i love your yoja chingu
« on: May 14, 2012, 05:28:59 am »
Sorry hyung... i love your yoja chingu.

Cast:

Lee min ho call mino



Kim ki bum call kai



Goo hye sun call sun



Moon geun young call moon




In this story,  lee min ho is fotografer professional in south korea, he has big brother name kim ki bum . kim ki bum is model
and actor, he has a girl friend name goo hye sun. Goo hye sun still college. She is nice person, has close friend name moon geun young in a same college.

Story will add than. XD

Pages: [1] 2 3 ... 27