1
Regular Fanfic / Re: I Love You. But...
« Last post by gantang ricky prabowo on October 21, 2015, 09:27:02 am »maaf hampir 1 tahun baru datang dengan kesibukan dunia saya. langsung aja lah.. terima kasih atas partisipasi teman-teman yang bersedia membaca cerita saya.. di tunggu komentar membangunnya terima kasih..
Chapter 1 part 3 :
Hye sun sedang menundukkan wajahnya di atas meja di ruangannya. Mengistirahatkan kepalanya yang terlalu pening untuk membaca ataupun menebak-nebak keadaan yang sedang dia alami .
Hye sun pov:
Mino-ya.. lagu ini(lagunya 4men ft navi) baby you... just you my word, my warm,my world. 3 double you.
Lagu yang selalu kau suka.. tanpa aku tahu untuk siapa lagu itu. Kamu selalu bersedih ketika mendengarkan lagu ini.
Aku membuka kotak berwarna coklat seperti kotak hartakarun yang berisi bom yang dapat meledakkan diriku, hatiku, cintaku, dan kepercayaanku padamu. Kenapa kau menyembunyikan ini dariku, why mino? apa begitu sulit mengatakan kejujuraan dari masalalumu. Atau kini aku sebut tujuan hidupmu?
Aku baru tahu, kenapa kamu ingin menjadi seorang sutradara terkenal, kenapa ketika dulu kau sangat sulit menerima cintaku..
Kini sudah jelas, di dalam dirimu, hatimu, bahkan matamupun.. tak ada aku,..
Apa yang harus aku lakukan.
Omma... appa... aku harus bagaimana?? Apa yang harus aku jawab dari pertanyaan kalian? Apa yang harus aku katakan pada kedua orang tua mino? oh tuhan.. kenapa ini begitu menyakitkan.
Apa memutuskan sebuah hubungan yang hanya di miliki oleh sebelah pihak dapat dipertahankan?
Tapi... aku tidak akan melepaskan tanganmu. Seperti janji kita, aku tak akan melepaskan genggaman tangan ini jika bukan kau yang melepaskan sendiri.. jika bukan kau yang memaksa melepaskan diri.
Pov end.
Flashback :
Di depan pintu gerbang, hye sun sudah menunggu seseorang, mencari-cari keberadaan orang yang dia cari sambil memilin roknya hingga menimbulkan lipatan acak yang menandakan kegugupannya.
Hye sun menghampiri pria dingin dengan penutup telinga yang mendendangkan lagu kesukaannya mungkin.
“Emm... maaf.. mino-sii.. aku.. aku suka padamu” hye sun menyodorkan sebuah kotak coklat buatannya, yang telah dia buat dengan sepenuh hati, dengan penuh kasih sayang.
Mino melepaskan penutup telinganya dan menatap hye sun dengan tatapan datar sedikit menyeringai.
“oh.. Kau gadis yang pantang menyerah juga rupanya, baiklah aku terima coklat ini gomawo... ”mino mengambil kemudian memakan sebuah coklat, dan menutup kotak coklat itu kembali.
“ini semua untuk mino-ssi....” hye sun menyodorkan kotak coklat buatannya lagi kepada mino.
“aku tak terlalu suka yang manis, kau buang saja” jawab mino cuek.
Hye sun menangis..
Namun, keesokan harinya dan keesokkan harinya, hye sun selalu memberikan kejutan untuk mino, hingga sudah pernyataan cintanya yang ke-100 kali..
“mino-ssi... aku menyukaimu. aku memberikan sarung tangan ini untukmu, untuk melindungimu dari hawa dingin.” Hye sun memberikan sebuah sarung tangan rajut buatannya .
“aku... menerima ini, (mino menggenggam tangan hye sun dengan kuat.) hatimu yang hangat. Jangan pernah melepaskan tangan ini, sampai aku yang melepaskannya.” Mino menarik tangan hye sun sambil tersenyum dan memeluknya
Flashback off.
Bib...bibb.. (sms)
Hye sun menggapai hp’a yang berada tepat di sampingnya, dan mengangkat kepalanya untuk membaca pesan masuk.
From mino :
‘Hye sun ah... aku tunggu kau di rumah. Ada yang ingin ku sampaikan.’
Hye sun menghelah nafas.
Dan menjatuhkan kepalanya kembali ke atas meja sehingga menimbulkan suara “duk..”
“hye sun-ah.. sudah waktunya pulang.. ayo kita makan malam dahulu sebelum pulang.. kau terlalu banyak berfikir seharian ini” erik menyentuh punggu hye sun dan mengusapnya lembut.
“oh... nde oppa..” hye sun bangkit dari kursinya dengan tas kecil yang menggantung di bahunya dan mengikuti langkah erik tanpa sadar kalau dia ikut menggenggam tangan erik sambil tersenyum.
Apakah cinta itu datang dengan mudah?
##
@home
Mino dan hye sun sudah duduk berhadapan di meja makan yang tersajikan beberapa makanan buatan hye sun.
“hye sun-ah.. aku...ingin mengatakan sesuatu.” Mino menatap hye sun dengan ragu-ragu.
“habiskan dulu makanan ini. Aku akan mendengarkannya” jawab hye sun datar.
Hanya butuh 5 menit untuk mino menghabiskan makanan buatan hye sun.
“aku selesai... jadi... aku.. ingin membahas hubungan kita yang sudah berjalan 10 tahun ini .. mungkin.. aku mulai bosan dengan status kita ini.. em.. bagaimana ya aku harus mengatakannya..” mino mengusap tengkuknya untuk menghilangkan kegugupannya.
“jadi... kamu bosan dengan aku... jadi kamu ingin putus??”hye sun meninggikan suaranya.
“anyi... jangan salah paham... igo..”mino menyodorkan sebuah kotak berisikan sepasang cincin.
“igo..”hye sun menatapnya dengan rasa tak percaya.
“aku ingin mengikatmu, menjadi tunanganku hye sun-ah. . maukah??” tanya mino memastikan.
Hye sun memeluk mino dengan erat...
“gomawo mino-ah.. aku mau..” hye sun dan mino saling berpelukan.
Untuk malam ini, mereka memang sedang dalam rasa cinta yang menggebu-gebu... siapa yang akan tahu nanti?
Chapter 1 part 3 :
Hye sun sedang menundukkan wajahnya di atas meja di ruangannya. Mengistirahatkan kepalanya yang terlalu pening untuk membaca ataupun menebak-nebak keadaan yang sedang dia alami .
Hye sun pov:
Mino-ya.. lagu ini(lagunya 4men ft navi) baby you... just you my word, my warm,my world. 3 double you.
Lagu yang selalu kau suka.. tanpa aku tahu untuk siapa lagu itu. Kamu selalu bersedih ketika mendengarkan lagu ini.
Aku membuka kotak berwarna coklat seperti kotak hartakarun yang berisi bom yang dapat meledakkan diriku, hatiku, cintaku, dan kepercayaanku padamu. Kenapa kau menyembunyikan ini dariku, why mino? apa begitu sulit mengatakan kejujuraan dari masalalumu. Atau kini aku sebut tujuan hidupmu?
Aku baru tahu, kenapa kamu ingin menjadi seorang sutradara terkenal, kenapa ketika dulu kau sangat sulit menerima cintaku..
Kini sudah jelas, di dalam dirimu, hatimu, bahkan matamupun.. tak ada aku,..
Apa yang harus aku lakukan.
Omma... appa... aku harus bagaimana?? Apa yang harus aku jawab dari pertanyaan kalian? Apa yang harus aku katakan pada kedua orang tua mino? oh tuhan.. kenapa ini begitu menyakitkan.
Apa memutuskan sebuah hubungan yang hanya di miliki oleh sebelah pihak dapat dipertahankan?
Tapi... aku tidak akan melepaskan tanganmu. Seperti janji kita, aku tak akan melepaskan genggaman tangan ini jika bukan kau yang melepaskan sendiri.. jika bukan kau yang memaksa melepaskan diri.
Pov end.
Flashback :
Di depan pintu gerbang, hye sun sudah menunggu seseorang, mencari-cari keberadaan orang yang dia cari sambil memilin roknya hingga menimbulkan lipatan acak yang menandakan kegugupannya.
Hye sun menghampiri pria dingin dengan penutup telinga yang mendendangkan lagu kesukaannya mungkin.
“Emm... maaf.. mino-sii.. aku.. aku suka padamu” hye sun menyodorkan sebuah kotak coklat buatannya, yang telah dia buat dengan sepenuh hati, dengan penuh kasih sayang.
Mino melepaskan penutup telinganya dan menatap hye sun dengan tatapan datar sedikit menyeringai.
“oh.. Kau gadis yang pantang menyerah juga rupanya, baiklah aku terima coklat ini gomawo... ”mino mengambil kemudian memakan sebuah coklat, dan menutup kotak coklat itu kembali.
“ini semua untuk mino-ssi....” hye sun menyodorkan kotak coklat buatannya lagi kepada mino.
“aku tak terlalu suka yang manis, kau buang saja” jawab mino cuek.
Hye sun menangis..
Namun, keesokan harinya dan keesokkan harinya, hye sun selalu memberikan kejutan untuk mino, hingga sudah pernyataan cintanya yang ke-100 kali..
“mino-ssi... aku menyukaimu. aku memberikan sarung tangan ini untukmu, untuk melindungimu dari hawa dingin.” Hye sun memberikan sebuah sarung tangan rajut buatannya .
“aku... menerima ini, (mino menggenggam tangan hye sun dengan kuat.) hatimu yang hangat. Jangan pernah melepaskan tangan ini, sampai aku yang melepaskannya.” Mino menarik tangan hye sun sambil tersenyum dan memeluknya
Flashback off.
Bib...bibb.. (sms)
Hye sun menggapai hp’a yang berada tepat di sampingnya, dan mengangkat kepalanya untuk membaca pesan masuk.
From mino :
‘Hye sun ah... aku tunggu kau di rumah. Ada yang ingin ku sampaikan.’
Hye sun menghelah nafas.
Dan menjatuhkan kepalanya kembali ke atas meja sehingga menimbulkan suara “duk..”
“hye sun-ah.. sudah waktunya pulang.. ayo kita makan malam dahulu sebelum pulang.. kau terlalu banyak berfikir seharian ini” erik menyentuh punggu hye sun dan mengusapnya lembut.
“oh... nde oppa..” hye sun bangkit dari kursinya dengan tas kecil yang menggantung di bahunya dan mengikuti langkah erik tanpa sadar kalau dia ikut menggenggam tangan erik sambil tersenyum.
Apakah cinta itu datang dengan mudah?
##
@home
Mino dan hye sun sudah duduk berhadapan di meja makan yang tersajikan beberapa makanan buatan hye sun.
“hye sun-ah.. aku...ingin mengatakan sesuatu.” Mino menatap hye sun dengan ragu-ragu.
“habiskan dulu makanan ini. Aku akan mendengarkannya” jawab hye sun datar.
Hanya butuh 5 menit untuk mino menghabiskan makanan buatan hye sun.
“aku selesai... jadi... aku.. ingin membahas hubungan kita yang sudah berjalan 10 tahun ini .. mungkin.. aku mulai bosan dengan status kita ini.. em.. bagaimana ya aku harus mengatakannya..” mino mengusap tengkuknya untuk menghilangkan kegugupannya.
“jadi... kamu bosan dengan aku... jadi kamu ingin putus??”hye sun meninggikan suaranya.
“anyi... jangan salah paham... igo..”mino menyodorkan sebuah kotak berisikan sepasang cincin.
“igo..”hye sun menatapnya dengan rasa tak percaya.
“aku ingin mengikatmu, menjadi tunanganku hye sun-ah. . maukah??” tanya mino memastikan.
Hye sun memeluk mino dengan erat...
“gomawo mino-ah.. aku mau..” hye sun dan mino saling berpelukan.
Untuk malam ini, mereka memang sedang dalam rasa cinta yang menggebu-gebu... siapa yang akan tahu nanti?